Jakarta, 25 Juli 2025 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menutup semester I 2025 dengan fondasi likuiditas yang kuat, tercermin dari pertumbuhan DPK 16,5% YoY menjadi Rp900 triliun dan rasio CASA 72,0%. Pencapaian ini diperoleh melalui perpaduan strategi digital dan pengelolaan kualitas aset yang disiplin. Platform wondr by BNI, mobile banking, dan BNIdirect mempercepat mobilisasi dana murah dan meningkatkan efisiensi operasional.

Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar menegaskan, “Likuiditas dan kualitas aset yang terjaga merupakan kunci untuk mendukung ekspansi kredit di berbagai sektor produktif.” Penyaluran kredit tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp778,7 triliun, terdiri dari kredit korporasi Rp435,8 triliun (+10,4% YoY) dan kredit konsumer Rp147,0 triliun (+10,7% YoY). Kredit UMKM non-KUR Rp44,4 triliun (+9,2% YoY) dan bisnis pembiayaan digital komersial anak usaha tumbuh 31% YoY.

Rasio NPL membaik ke 1,9%, LAR turun ke 11,0%, dan CoC terjaga di level 1%, mencerminkan pengelolaan risiko yang efektif. Loan to Deposit Ratio 86,2%, LCR 144,2%, NSFR 143,0%, dan CAR 21,1% menunjukkan ketahanan struktur pendanaan dan kecukupan modal. Keberhasilan transformasi digital juga terlihat dari nilai transaksi mobile banking yang mencapai Rp1.188 triliun (+68% YoY) dan BNIdirect sebesar Rp5.246 triliun (+31,1% YoY).

Sebagai puncak kinerja, BNI meraih laba bersih konsolidasi Rp10,1 triliun pada semester I 2025. Komitmen keberlanjutan tercermin dari peningkatan peringkat ESG MSCI menjadi A dan penyaluran pembiayaan hijau Rp74 triliun serta Sustainability Linked Loan US$352 juta. “Dengan likuiditas kokoh dan aset berkualitas, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Direktur Risk Management David Pirzada. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *