13 Oktober 2025 – Kekecewaan mendalam dirasakan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, usai tim asuhannya harus menelan kekalahan tipis dari Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Meski kalah 0-1, Kluivert menilai penampilan skuad Garuda lebih dominan dan menjanjikan dibanding lawannya.

Pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, berlangsung ketat sejak awal. Kedua tim menunjukkan permainan terbuka dan sama-sama berpeluang mencetak gol di babak pertama. Namun hingga turun minum, skor tetap imbang 0-0.

Memasuki babak kedua, intensitas permainan meningkat. Indonesia yang diperkuat pemain-pemain muda tampil percaya diri dengan penguasaan bola dan pressing tinggi yang merepotkan Irak. Sayangnya, gol tunggal Zidane Iqbal pada menit ke-76 menjadi pembeda dan memastikan tiga poin bagi tim lawan. Bagi Indonesia, hasil ini menutup peluang untuk melaju ke fase berikutnya setelah menelan dua kekalahan beruntun di ronde keempat kualifikasi.

Usai pertandingan, Patrick Kluivert tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Namun di balik kekecewaan itu, ia tetap menyampaikan rasa bangga atas perjuangan keras para pemainnya yang telah berjuang habis-habisan demi membawa nama bangsa di pentas dunia.

“Orang Indonesia boleh bangga dengan para pemainnya yang sudah bekerja keras mewujudkan impian semua orang; bukan hanya impianku atau impian pemain, tapi juga impian seluruh bangsa ini,” ujar Kluivert dengan nada emosional.

Ia menambahkan bahwa seluruh tim, mulai dari pemain, staf pelatih, hingga tim medis, telah memberikan usaha maksimal. Menurutnya, hasil akhir memang mengecewakan, namun secara permainan Indonesia justru tampil lebih baik.

“Dalam pertandingan melawan Irak, Anda bisa lihat bahwa kami adalah tim yang lebih baik untuk waktu yang lama, tetapi skor tidak mencerminkan jalannya permainan,” katanya lagi.

Kluivert menegaskan, kekalahan ini bukan sekadar hasil buruk, melainkan pelajaran berharga untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia yang lebih kuat di masa mendatang. Ia berharap semangat dan determinasi yang diperlihatkan para pemain bisa menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

“Aku amat kecewa, bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk bangsa ini, untuk para pemain, dan staf pelatih yang sudah memberikan segala usaha,” tuturnya menutup.

Meski gagal melangkah lebih jauh, performa Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Mentalitas juang dan semangat pantang menyerah menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia kini semakin matang dan siap bersaing di level Asia. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *