2 September 2025 – Segelas es teh manis memang menggoda untuk mengakhiri makan, tapi kebiasaan ini ternyata menyimpan bahaya bagi tubuh. Bukan tehnya yang menjadi masalah, melainkan kandungan gula tinggi di dalamnya yang bisa berdampak buruk pada metabolisme dan kesehatan jangka panjang.

Mengonsumsi es teh manis setelah menyantap makanan tinggi karbohidrat dapat memicu lonjakan gula darah. Lebih jauh, penelitian United States Department of Agriculture (USDA) tahun 2017 menemukan bahwa minuman manis yang dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi protein justru menurunkan efisiensi metabolisme tubuh.

Dampaknya, proses pembakaran lemak (oksidasi lemak) berkurang sekitar 8 persen. Pada makanan dengan 15 persen kandungan protein, penurunan mencapai 7,2 gram, sedangkan pada makanan dengan 30 persen protein bisa turun hingga 12,6 gram. “Sekitar sepertiga kalori tambahan dari minuman manis tidak digunakan, metabolisme lemak berkurang, dan energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan jadi lebih sedikit,” jelas penulis studi, Dr. Shanon Casperson.

Kondisi ini membuat tubuh cenderung menyimpan lemak lebih banyak. Tak hanya itu, kebiasaan minum minuman manis setelah makan juga dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan gurih dan asin hingga empat jam berikutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *