Jakarta, 2 September 2025 – Anak sehat adalah kunci lahirnya generasi hebat di masa depan. Menyadari hal itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggulirkan program antistunting di beberapa daerah prioritas sebagai upaya mewujudkan SDM unggul dan berkualitas.
Program ini dilaksanakan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Provinsi Banten, dua wilayah dengan angka stunting yang masih tinggi. Melalui intervensi gizi, perbaikan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat, BNI ingin menghadirkan solusi menyeluruh bagi kesehatan anak Indonesia.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan bahwa mendukung penurunan stunting adalah bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam membangun masa depan bangsa.
“Program ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs poin kedua, yaitu Zero Hunger,” ujar Okki dalam keterangan tertulis.
Di Kabupaten Nagekeo, BNI memperkuat kapasitas kader Dapur Sehat (DASHAT), menyalurkan makanan tambahan untuk 50 anak stunting dan 25 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta mengembangkan Kebun Gizi yang dapat menyediakan pangan sehat berkelanjutan.
Intervensi tersebut dipusatkan di Kecamatan Mauponggo, khususnya Desa Jawapogo dan Desa Mauponggo yang ditetapkan sebagai wilayah prioritas penanganan stunting.
Di Banten, BNI meluncurkan program lebih luas, mulai dari distribusi makanan bergizi untuk 200 penerima manfaat selama enam bulan, renovasi rumah tidak layak huni, hingga pembangunan fasilitas jamban sehat.
Program di Banten dijalankan bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) agar lebih efektif dan berkelanjutan.
“Dengan langkah ini, BNI berharap dapat turut mempercepat terwujudnya Indonesia yang bebas stunting di masa depan. Kolaborasi seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kualitas generasi penerus,” tutup Okki. (Redaksi)

