Jakarta, 25 Juli 2025 – Transformasi digital menjadi motor utama stabilitas kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada semester I 2025. Sejak peluncuran platform wondr by BNI, pengguna meningkat dari 1 juta menjadi 8,6 juta, dengan nilai transaksi melonjak ke Rp649 triliun. Kanal mobile banking dan BNIdirect juga mencatat pertumbuhan signifikan, masing-masing mencapai Rp1.188 triliun (+68% YoY) dan Rp5.246 triliun (+31,1% YoY).
Direktur Finance & Strategy Hussein Paolo Kartadjoemena mengungkapkan, “Digitalisasi mempercepat mobilisasi dana murah, mendorong rasio CASA ke 72,0%, dan menekan biaya funding.” DPK Rp900 triliun (+16,5% YoY), Loan to Deposit Ratio 86,2%, Loan to Cash Ratio 144,2%, Net Stable Funding Ratio 143,0%, dan Capital Adequacy Ratio 21,1% menegaskan posisi likuiditas dan permodalan BNI yang sehat.
Penyaluran kredit tumbuh 7,1% YoY menjadi Rp778,7 triliun. Kredit korporasi Rp435,8 triliun (+10,4% YoY), konsumer Rp147,0 triliun (+10,7% YoY), UMKM non-KUR Rp44,4 triliun (+9,2% YoY), serta pembiayaan bisnis komersial anak usaha tumbuh 31% YoY. Kualitas aset terus terjaga: NPL 1,9%, LAR 11,0%, dan CoC 1%.
Hasilnya, laba bersih konsolidasi semester I mencapai Rp10,1 triliun. Integrasi ESG memperkuat nilai berkelanjutan dengan peringkat MSCI naik ke A dan pembiayaan hijau Rp74 triliun. Alexandra Askandar menutup dengan optimis, “Sinergi digital dan likuiditas kuat jadi pondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan di semester berikutnya.” (Redaksi)

