Garut, 9 November 2025 – Stasiun Cipeundeuy di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini menjadi model stasiun yang sukses menciptakan ratusan transaksi harian bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Hal ini terwujud melalui peresmian area kios UMKM dan foodcourt lokal oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) sejak 1 November 2025. Inisiatif ini merupakan upaya KAI untuk menggerakkan ekonomi lokal melalui pemanfaatan ruang stasiun. Stasiun yang berada di Kecamatan Malangbong, pada ketinggian $+772$ mdpl, memiliki fungsi utama sebagai titik henti wajib untuk pemeriksaan pengereman kereta api lintas Bandung–Banjar. Jeda waktu $10$ menit yang krusial bagi keselamatan, kini menjadi waktu produktif yang membuka peluang bisnis bagi warga sekitar.
Di sisi timur stasiun, area kios UMKM yang tertata rapi kini menyajikan beragam produk khas Garut, seperti dodol, keripik, dan kopi pegunungan. Langkah ini merupakan implementasi nyata dari prinsip Sustainability for a World Class Operator yang diemban KAI, dengan fokus pada dukungan sosial dan pengembangan usaha kecil. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa pembukaan kios UMKM di Cipeundeuy adalah perwujudan sinergi antara fungsi operasional stasiun dan pemberdayaan masyarakat. “Stasiun Cipeundeuy kini memiliki peran ganda yang seimbang. Selain memastikan keamanan perjalanan, stasiun ini juga berfungsi sebagai ruang ekonomi bagi warga sekitar. Penumpang dapat berbelanja produk lokal selama waktu tunggu pemeriksaan kereta,” ujar Anne.
Para pelaku usaha menyambut baik inisiatif ini. Ibu Eneng (40 tahun), penjual kopi dan makanan ringan, mengungkapkan betapa fasilitas baru ini telah membawa perubahan positif bagi usahanya. “Dulu, kami berjualan di luar pagar stasiun dengan hasil yang sering tidak menentu. Sekarang, KAI telah menyediakan kios yang representatif, dan banyak sekali penumpang yang mampir. Kami merasa terhormat menjadi bagian dari layanan stasiun,” tutur Eneng. Kehadiran kios di lokasi strategis telah membuka akses ke pasar yang jauh lebih luas dan stabil bagi para UMKM, dengan potensi menjangkau ribuan pelanggan per bulan.
Dengan singgahnya rata-rata lebih dari $2.000$ penumpang per bulan, yang dilayani oleh lebih dari $30$ perjalanan KA, termasuk KA Lodaya, Turangga, Argo Wilis, dan Serayu, Stasiun Cipeundeuy memiliki potensi pasar yang besar. Kehadiran kios UMKM ini diharapkan mampu meningkatkan potensi ekonomi lokal sekaligus memperkaya pengalaman perjalanan pelanggan. Anne Purba menutup pernyataannya dengan penekanan pada peran strategis stasiun. “Cipeundeuy membuktikan bahwa stasiun kecil mampu memberikan kontribusi yang substansial, yaitu menjaga keselamatan perjalanan KA, sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya,” tutup Anne. (Redaksi)

