Stasiun Bekasi Jadi Simpul Modernisasi, Lonjakan Penumpang Bukti Transformasi Transportasi

Jakarta, 14 Mei 2025 – Stasiun Bekasi kini tampil sebagai salah satu simpul transportasi paling vital di timur Jakarta, bukan hanya sebagai stasiun perlintasan, tetapi juga node utama dalam sistem mobilitas urban dan antarkota. Selain melayani pelanggan harian Commuter Line, Stasiun Bekasi juga menjadi titik naik-turun penting bagi pengguna Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ), yang memperkuat peran strategisnya dalam mendistribusi arus penumpang di koridor timur. “Bekasi kini tak hanya menjadi kota penyangga, tapi pusat pergerakan. Perannya dalam sistem Commuter Line maupun kereta jarak jauh sangat penting dalam mendistribusi arus penumpang di koridor timur,” ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Data menunjukkan pertumbuhan signifikan pada layanan Commuter Line. Pada 2023, Stasiun Bekasi melayani 9,4 juta pengguna Commuter Line berangkat, dan angka itu melonjak menjadi 10,8 juta di 2024, naik sekitar 15,5 persen. Untuk pengguna Commuter Line yang turun, jumlahnya mencapai 10,3 juta di 2024. Tren positif ini berlanjut di awal 2025, di mana hanya dalam periode Januari hingga April, pengguna Commuter Line berangkat sudah mencapai 3,5 juta orang, atau lebih dari 32 persen dari total keberangkatan tahun sebelumnya.
Tak hanya Commuter Line, layanan KA Jarak Jauh juga mengalami lonjakan. Pada 2023, penumpang KA JJ dari Stasiun Bekasi tercatat 855 ribu orang, melonjak menjadi 1,15 juta penumpang di 2024, atau naik 35,1 persen. Dalam empat bulan pertama 2025 saja, sudah 423 ribu penumpang menggunakan layanan KA JJ dari dan ke Stasiun Bekasi, menandakan potensi pertumbuhan tahunan yang sangat tinggi.
Peningkatan volume penumpang ini didukung oleh fasilitas modern di gedung baru Stasiun Bekasi seluas 3.600 meter persegi, lengkap dengan ruang tunggu ber-AC, lift, eskalator, fasilitas disabilitas, musholla, vending machine tiket, dan digital signage. “Dengan kinerja yang terus tumbuh, fasilitas yang semakin baik, dan dukungan dari program strategis nasional, Stasiun Bekasi kini berdiri sebagai representasi kemajuan transportasi publik berbasis rel yang adaptif dan inklusif,” tutup Anne.
(Redaksi)