Revitalisasi Stasiun Bekasi Perkuat Peran Sebagai Pusat Transit dan Penggerak Ekonomi Baru

Jakarta, 14 Mei 2025 – Revitalisasi Stasiun Bekasi memperkuat perannya sebagai pusat transit utama dan penggerak ekonomi baru di wilayah timur Jakarta. Dengan gedung baru seluas 3.600 meter persegi dan fasilitas modern, stasiun ini kini menjadi contoh stasiun masa depan yang adaptif dan inklusif. “Bekasi kini bukan sekadar kota satelit, melainkan pusat pergerakan penumpang. Keberadaan Stasiun Bekasi sangat krusial dalam mendistribusikan arus Commuter Line dan KA Jarak Jauh di koridor timur,” tegas Anne Purba.
Data menunjukkan lonjakan penumpang baik Commuter Line maupun KA JJ. Pada 2024, pengguna Commuter Line berangkat mencapai 10,8 juta, dan KA JJ melonjak 35 persen menjadi 1,15 juta penumpang. Dalam empat bulan pertama 2025, sudah lebih dari 3,5 juta pengguna Commuter Line berangkat dan 423 ribu penumpang KA JJ dilayani.
Fasilitas stasiun kini lengkap, mulai dari ruang tunggu ber-AC, lift, eskalator, musholla, vending machine tiket, hingga digital signage. Penataan jalur dan peron yang efisien serta integrasi antarmoda membuat perjalanan semakin nyaman dan mudah diakses.
“Dengan kinerja yang terus tumbuh, fasilitas yang semakin baik, dan dukungan dari program strategis nasional, Stasiun Bekasi kini berdiri sebagai representasi kemajuan transportasi publik berbasis rel yang adaptif dan inklusif menjawab kebutuhan mobilitas urban masa kini dan masa depan,” pungkas Anne.
(Redaksi)