Jakarta, 5 November 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menambah 30 rangkaian KRL baru. Dukungan tersebut disampaikan Presiden saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11), sebagai bagian dari komitmen pemerintah memperkuat layanan transportasi publik yang efisien dan terjangkau bagi masyarakat.

Prabowo menuturkan bahwa pengajuan awal KAI sebesar Rp4,8 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian KRL baru telah disetujui dan bahkan akan ditambah menjadi Rp5 triliun. Penambahan tersebut mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap pelayanan publik yang menyentuh kebutuhan masyarakat luas.

“Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu,” ujar Presiden Prabowo disambut apresiasi masyarakat, jajaran KAI, Kementerian Perhubungan, dan stakeholder yang hadir.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa pengadaan 30 rangkaian baru tersebut merupakan program tambahan di luar alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN). Langkah ini menjadi sinyal kuat kolaborasi antara pemerintah dan KAI dalam menjaga keberlanjutan layanan angkutan perkotaan yang setiap hari menjadi andalan masyarakat di kawasan metropolitan.

“Dukungan Presiden menjadi momentum penting bagi KAI untuk mempercepat peningkatan kualitas dan kapasitas layanan. Kebutuhan terkait KRL segera kami kaji dan kami persiapkan agar dapat terealisasi secepatnya. Fokus kami adalah memastikan pelayanan yang lebih andal, selamat, tepat waktu, dan nyaman,” ujar Bobby.

Bobby menambahkan, peningkatan sarana ini sejalan dengan tujuan KAI untuk menjawab kebutuhan mobilitas urban yang terus tumbuh pesat. KRL merupakan tulang punggung transportasi masyarakat Jabodetabek, dengan volume pengguna harian yang terus meningkat pascapandemi dan tren urbanisasi yang semakin tinggi.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa pertumbuhan pelanggan Commuter Line Jabodetabek menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Berdasarkan proyeksi KAI, jumlah pengguna akan meningkat dari 331,8 juta pelanggan pada 2025 menjadi lebih dari 417 juta pelanggan pada 2029. Secara total, seluruh layanan yang dikelola KAI Commuter termasuk Jabodetabek, Bandara Soekarno-Hatta, KA Lokal dan Commuter Line Wilayah Jakarta, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya diperkirakan naik dari 381,9 juta pelanggan pada 2025 menjadi sekitar 490 juta pelanggan pada 2029.

“Proyeksi pertumbuhan pelanggan tersebut menegaskan bahwa masyarakat akan semakin memilih moda transportasi berbasis rel sebagai pilihan utama. Tambahan sarana baru akan memperkuat kapasitas, menambah frekuensi perjalanan, dan meningkatkan kenyamanan karena tidak perlu berdesakan terutama di jam sibuk berangkat kerja dan pulang kerja,” kata Anne.

Dengan dukungan pemerintah, KAI akan menyiapkan langkah lanjutan mencakup kajian kebutuhan teknis, strategi pengadaan, serta kesiapan operasi agar pengadaan 30 rangkaian baru dapat segera terealisasi.

“Sinergi ini menjadi langkah bersama untuk menghadirkan transportasi massal yang modern, aman, dan berkelanjutan. Kami ingin setiap perjalanan dengan kereta menjadi pengalaman yang nyaman dan membanggakan bagi masyarakat, sekaligus berkontribusi pada pergerakan ekonomi nasional,” tutup Anne. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *