Jakarta, 20 Agustus 2025 – Upaya memperluas konektivitas jalur perdagangan terus dilakukan IPC Terminal Petikemas (IPC TPK). Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan telah membuka 23 rute tambahan domestik maupun internasional, termasuk ke Rusia, China, Oman, hingga Papua Nugini. Ekspansi jaringan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok global.
Tahun 2025, IPC TPK kembali meluncurkan rute baru hasil kerja sama dengan Marsa Ocean Shipping, Meratus Line, Indo Container Line, dan MSC Line. Rute tersebut membuka peluang besar bagi eksportir dan importir dalam mengakses pasar baru serta memperlancar distribusi barang antarwilayah.
“Konektivitas dan mempercepat port stay menjadi kunci agar dapat memangkas biaya logistik, baik untuk perdagangan dalam negeri maupun ekspor,” kata Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, di Jakarta, Rabu (20/8).
Rute tambahan yang dibuka tidak hanya meningkatkan volume arus barang, tetapi juga memberi dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi daerah. Pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Panjang, Palembang, Teluk Bayur, dan Pontianak kini menjadi simpul penting dalam mendukung arus perdagangan internasional.
Pada semester pertama 2025, IPC TPK mencatat trafik petikemas sebesar 2.009.185 TEUs atau tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama 2024. Peningkatan kinerja diiringi pula lonjakan komoditas ekspor dan impor, seperti kopi yang naik 311 persen, karet 122 persen, serta impor animal food supplement 405 persen.
Dengan dukungan infrastruktur digital seperti Terminal Booking System (TBS) dan TOS Nusantara, IPC TPK mampu menjaga kelancaran distribusi barang meski volume meningkat. Sistem ini memastikan waktu tunggu lebih singkat dan operasional lebih efisien.
Tak hanya ekspansi jaringan pelayaran, IPC TPK juga berkomitmen pada keberlanjutan. Perusahaan menjalankan program elektrifikasi peralatan bongkar muat serta memperluas area hijau terminal demi menekan jejak emisi karbon.
Langkah ekspansi dan keberlanjutan ini menegaskan ambisi IPC TPK untuk menjadi pusat logistik maritim yang handal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga regional dan global. (Redaksi)

