Jakarta, 9 September 2025 – Pendekatan multi-sesi dalam program sosialisasi pencegahan pernikahan usia anak yang diselenggarakan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berhasil menyasar berbagai kalangan masyarakat di Desa Mertak, Lombok Tengah. Program yang terbagi dalam tiga sesi utama ini dirancang untuk memberikan edukasi komprehensif kepada seluruh elemen masyarakat.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program TJSL Askrindo ini menghadirkan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari orang tua, pendidik PAUD dan TK, tokoh masyarakat, tokoh adat, hingga generasi muda pelajar dan mahasiswa. Kehadiran Rugun Hutapea dari Kementerian BUMN memberikan legitimasi kuat terhadap program keberlanjutan yang dijalankan Askrindo.
Sebagai anggota Holding Asuransi dan Penjaminan Indonesia Financial Group, Askrindo menunjukkan inovasi dalam merancang program yang tepat sasaran. M Fankar Umran, Direktur Utama Askrindo, menjelaskan bahwa program ini dibagi dalam tiga sesi strategis: edukasi langsung untuk anak-anak, pembekalan parenting untuk orang tua dan guru PAUD, serta dialog dengan Komnas Perlindungan Anak.
“Aktivitas ini dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Desa Mertak. Setiap sesi memiliki target yang spesifik untuk menanamkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan dan bahaya pernikahan usia anak, sehingga mereka termotivasi melanjutkan sekolah serta mampu menolak tekanan lingkungan yang mengarah pada pernikahan dini,” ujarnya.
Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan PAUD Inspirasi Indonesia dan Komnas Perlindungan Anak yang bertujuan mengatasi tingginya angka pernikahan usia anak di NTB yang mencapai 14,96% berdasarkan data BPS 2025.
(Redaksi)

