Jakarta, 2 Desember 2025 – Dalam rangka melindungi kelancaran perjalanan kereta api, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember melakukan penutupan terhadap perlintasan-perlintasan yang sering dilalui oleh kendaraan berukuran besar. Kebijakan ini diambil menyusul data evaluasi keselamatan yang mencatat adanya 18 insiden kecelakaan di perlintasan wilayah Daop 9 Jember sepanjang periode Januari hingga November 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk menjamin kelancaran operasional kereta api dan mencegah gangguan yang dapat membahayakan perjalanan.

Hingga saat ini, KAI Daop 9 Jember telah menutup 13 perlintasan liar yang sering dilalui oleh kendaraan besar seperti truk dan bus. Perlintasan-perlintasan ini tidak memiliki izin operasional dan tidak dilengkapi dengan sistem pengamanan yang memadai untuk mengakomodasi lalu lintas kendaraan besar. Selain penutupan, dilakukan pula penyempitan akses di 16 perlintasan tidak terjaga dengan tujuan khusus untuk membatasi lalu lintas kendaraan besar yang berpotensi menghambat perjalanan kereta atau menyebabkan kecelakaan. Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi kelancaran perjalanan kereta api.

Cahyo menegaskan bahwa kendaraan besar memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan gangguan atau kecelakaan di perlintasan kereta api. Oleh karena itu, penyempitan akses dirancang secara khusus agar kendaraan berukuran besar tidak dapat melintas dengan bebas di perlintasan. “Kami tidak hanya menghimbau, tapi melakukan tindakan nyata di lapangan. Sepanjang tahun 2025, KAI Daop 9 Jember telah menutup 13 perlintasan liar dan melakukan penyempitan akses di 16 perlintasan tidak terjaga. Penyempitan ini bertujuan agar kendaraan besar yang berisiko tinggi tidak bisa melintas sembarangan,” ungkap Cahyo di Jember, Selasa.

Program penutupan perlintasan yang sering dilalui kendaraan besar tahun 2025 merupakan kelanjutan dari upaya serupa yang dilakukan pada tahun 2024. Tahun lalu, KAI Daop 9 Jember berhasil menutup 35 perlintasan liar dan menyempitkan akses di 3 lokasi rawan. Peningkatan jumlah penyempitan pada tahun ini menunjukkan keseriusan KAI dalam melindungi perjalanan kereta api dari gangguan kendaraan besar. Selain tindakan fisik, KAI juga menggelar 36 kegiatan sosialisasi keselamatan sepanjang 2025 yang melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidak menggunakan perlintasan dengan kendaraan besar. Dengan kombinasi penutupan perlintasan dan pembatasan akses kendaraan besar, KAI Daop 9 Jember optimis dapat melindungi kelancaran perjalanan kereta api dan mengurangi risiko kecelakaan di masa mendatang.

(Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *