Jakarta, 17 September 2025 – Kepercayaan publik terhadap PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI semakin kokoh seiring capaian terbaru di bidang tata kelola perusahaan. Pada ajang The 16th IICD Corporate Governance Conference & Award 2025, BNI sukses meraih penghargaan tertinggi “Leadership in Corporate Governance”.
Acara yang berlangsung pada Senin (15/9) di Ballroom Pullman Hotel, Jakarta, tersebut menegaskan posisi BNI sebagai salah satu perusahaan dengan tata kelola paling kuat di Indonesia. Capaian ini sekaligus melanjutkan tren positif setelah sebelumnya hanya memperoleh predikat “Best Overall”.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menilai bahwa penghargaan ini adalah bukti kepercayaan publik terhadap komitmen BNI menjaga transparansi dan akuntabilitas. “Pencapaian ini semakin memotivasi kami untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus memperkuat transparansi, akuntabilitas, serta integritas di setiap aktivitas perusahaan,” ujarnya.
Penghargaan Leadership in Corporate Governance ini berbasis pada ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), instrumen regional yang digunakan untuk mengukur kualitas tata kelola perusahaan. ACGS sendiri dikembangkan oleh ASEAN Capital Markets Forum (ACMF).
Dengan predikat ini, BNI diakui telah memenuhi standar tertinggi dalam tata kelola yang transparan dan berintegritas. Hal tersebut menjadikan BNI tidak hanya sebagai pelaku perbankan, tetapi juga pionir tata kelola berstandar ASEAN.
Dalam penilaian IICD 2025, sebanyak 200 perusahaan emiten kapitalisasi besar (Big Cap) maupun menengah (Mid Cap) di Bursa Efek Indonesia masuk dalam evaluasi menggunakan metodologi terbaru ACGS 2023. BNI keluar sebagai salah satu yang terbaik.
Okki menegaskan, tata kelola perusahaan yang kuat menjadi kunci BNI dalam menjaga reputasi dan stabilitas jangka panjang, terutama di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
“Ke depan, BNI berkomitmen untuk terus menerapkan prinsip GCG dan sustainability secara konsisten. Kami percaya tata kelola yang kuat dan berkelanjutan bukan hanya mendorong kinerja perusahaan, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, nasabah, dan masyarakat luas,” pungkasnya. (Redaksi)

