Semarang, 23 Oktober 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menghadirkan Stasiun Semarang Tawang sebagai pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan wisata. Transformasi ini menegaskan visi KAI untuk menggabungkan peran transportasi dengan revitalisasi heritage demi terciptanya kota yang berkelanjutan.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, mengunjungi stasiun pada Kamis (23/10) dan mengikuti Walking Tour ke kawasan Kota Lama. Kegiatan ini bertujuan memperlihatkan bagaimana stasiun dapat menjadi titik awal pengalaman wisata bersejarah yang terhubung dengan transportasi publik.
Indarto Pamoengkas, Direktur Keuangan dan Umum KAI, mengungkapkan pentingnya dukungan program UK PACT dan kerja sama dengan Techne Praxis dalam studi Transit-Oriented Development. “Kolaborasi ini selain menjadi sebuah riset, juga sebagai tonggak untuk mengoptimalkan potensi transportasi perkotaan berbasis rel yang menghubungkan Semarang, Kendal, Demak, Kabupaten Semarang, Salatiga, hingga Grobogan,” jelasnya.
Stasiun Semarang Tawang kini menjadi pusat kegiatan masyarakat, bukan hanya sebagai tempat naik turun penumpang. KAI menargetkan stasiun sebagai ruang publik yang hidup, memadukan fungsi transportasi dengan wisata sejarah dan kegiatan ekonomi lokal.
Revitalisasi stasiun meliputi pengembalian keaslian arsitektur bangunan, penataan ruang terbuka, serta fasilitas yang memudahkan akses masyarakat dan wisatawan. Transformasi ini juga sejalan dengan strategi rendah karbon untuk kota modern.
Data KAI mencatat peningkatan kinerja pelanggan yang signifikan sepanjang Januari–September 2025. Jumlah pelanggan naik mencapai 1.394.802 orang, meningkat 7,1% dibanding tahun sebelumnya, sementara jumlah pelanggan turun bertambah 4,7%, menjadi 1.268.580 orang.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menekankan bahwa stasiun tidak hanya transportasi, tetapi magnet aktivitas budaya dan ekonomi. “Semakin banyak masyarakat yang melihat stasiun ini sebagai bagian dari pengalaman perjalanan yang bernilai,” ujarnya.
Dalam dialog dengan Duta Besar Inggris, KAI membahas berbagai langkah kolaboratif untuk menjaga heritage, meningkatkan tata kelola kota, dan mengantisipasi tantangan iklim. Strategi ini memperkuat Stasiun Tawang sebagai pusat integrasi transportasi dan budaya.
“KAI berkomitmen untuk terus mengembangkan kawasan Stasiun Semarang Tawang dengan pendekatan berkelanjutan, melibatkan masyarakat, serta menjaga keaslian sejarah yang menjadi identitas kota,” tutup Anne. (Redaksi)

