KAI Perkuat Keselamatan Lewat Penutupan Perlintasan dan Edukasi Masyarakat

Jakarta, 20 Mei 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan mengambil langkah konkret di seluruh wilayah operasional. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah menutup 74 perlintasan sebidang selama triwulan pertama 2025, terdiri dari 24 perlintasan resmi dan 50 perlintasan liar yang tidak memiliki izin. “KAI terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan dengan menutup 74 perlintasan sebidang pada periode Januari hingga Maret 2025,” ungkap Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Penutupan perlintasan ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya angka kecelakaan di titik-titik rawan, terutama di perlintasan yang tidak dijaga dan tidak memiliki fasilitas pengamanan memadai. Selain penutupan, KAI juga secara aktif menambah rambu, sistem peringatan, serta menempatkan petugas di lokasi strategis. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 yang menegaskan bahwa perlintasan tanpa nomor JPL, tanpa penjagaan, atau tanpa palang pintu harus segera ditutup demi keselamatan bersama.
Selain upaya struktural, KAI juga menggencarkan kampanye keselamatan bersama komunitas, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sosialisasi dilakukan melalui pemasangan spanduk peringatan, edukasi langsung ke sekolah-sekolah di sekitar jalur rel, serta pelibatan Dinas Perhubungan dan Kepolisian dalam pengawasan. “Keselamatan tak bisa ditawar. KAI berkomitmen memperkuat seluruh aspek operasional, khususnya di perlintasan sebidang, agar tak ada lagi korban jiwa,” tegas Anne.
Anne juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuka kembali perlintasan liar yang sudah ditutup, karena tindakan tersebut sangat membahayakan perjalanan kereta api dan keselamatan pengguna jalan. “Disiplin masyarakat sangat menentukan keberhasilan upaya keselamatan ini. Kami minta warga ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan bersama,” pungkas Anne. KAI berharap, dengan sinergi semua pihak, budaya keselamatan di perlintasan kereta api semakin mengakar dan risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin.
(Redaksi)