Jakarta, 5 November 2025 – Penguatan inklusi ekonomi menjadi prioritas utama dalam setiap program pemberdayaan yang dijalankan di Kawasan Laswi Heritage. Kunjungan kerja yang dilakukan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman pada hari Rabu minggu lalu ke lokasi di Jalan Sukabumi Nomor 20, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung menandai komitmen kuat dalam menciptakan kesempatan ekonomi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Bobby Rasyidin bersama jajaran manajemen perusahaan dan pemerintah daerah menyambut kedatangan para pejabat tinggi negara tersebut dengan penuh kehormatan.

Bobby Rasyidin menegaskan bahwa inklusi ekonomi bukan hanya slogan, tetapi prinsip yang diterapkan dalam setiap aspek program pemberdayaan. Ia menyatakan bahwa perusahaan berupaya memastikan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakang ekonomi, pendidikan, atau sosialnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari program pemberdayaan yang dijalankan. “Kami ingin Laswi Heritage menjadi simbol kolaborasi dan kemandirian ekonomi rakyat. KAI menyediakan ruang sewa yang terjangkau bagi UMKM agar mereka dapat berkembang, berinovasi, dan menjadi bagian dari transformasi ekonomi nasional yang inklusif,” ungkapnya. Menurutnya, inklusi ekonomi merupakan kunci dalam mengurangi kesenjangan dan menciptakan pertumbuhan yang berkeadilan.

Anne Purba mengungkapkan bahwa prinsip inklusi ekonomi tercermin dalam desain dan implementasi program pemberdayaan UMKM. Sepanjang Januari hingga September 2025, sebanyak 1.059 pelaku UMKM dari berbagai latar belakang telah mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti program sertifikasi, pelatihan, dan partisipasi dalam pameran internasional. “Pemberdayaan UMKM merupakan bagian dari tanggung jawab sosial sekaligus strategi membangun kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar aset perusahaan,” paparnya. Program-program tersebut dirancang dengan mempertimbangkan keberagaman peserta, sehingga tidak ada diskriminasi berdasarkan ukuran usaha, sektor industri, atau lokasi geografis.

Pengembangan kawasan seluas lebih dari dua puluh hektare dengan skema kemitraan lima puluh tahun akan memperkuat inklusi ekonomi melalui penyediaan akses yang merata bagi semua pelaku UMKM. Kawasan yang telah melalui proses legal dan verifikasi kelengkapan sejak tahun 2022 ini akan dikembangkan dengan fasilitas yang dapat diakses oleh pelaku usaha dari berbagai kalangan, termasuk pelaku usaha pemula dan kelompok masyarakat yang selama ini terpinggirkan. “Kawasan ini akan dikembangkan menjadi ruang publik kreatif yang menghubungkan sejarah Bandung tempo dulu dengan semangat wirausaha masa kini,” pungkas Anne, menegaskan bahwa penguatan inklusi ekonomi di kawasan ini merupakan kontribusi penting terhadap penciptaan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

(Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *