Jakarta, 4 Desember 2025 – Jalur kereta api Medan-Binjai yang sempat terganggu akibat banjir kini telah stabil dan beroperasi kembali setelah PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelesaikan pemulihan infrastruktur secara menyeluruh. Normalisasi jalur ini penting untuk memastikan layanan penumpang dan angkutan barang dapat berjalan lancar, menjaga agar aktivitas ekonomi regional tidak mengalami hambatan berkepanjangan.
Bobby Rasyidin, Direktur Utama KAI, menjelaskan bahwa perusahaan merespons cepat gangguan yang terjadi dengan mengerahkan tim prasarana untuk menangani empat lokasi yang mengalami gogosan. Penanganan intensif sejak hari pertama menjadi kunci keberhasilan pemulihan dalam waktu singkat. “Pemulihan ini selain memperbaiki rel, juga memastikan konektivitas masyarakat dan arus logistik tetap berjalan. Begitu jalur aman, maka pergerakan ekonomi di wilayah Sumatra Utara dapat terus berproses,” tegas Bobby.
Dalam tiga hari kerja, seluruh titik kerusakan berhasil diperkuat dan distabilkan. Proses tidak berhenti pada perbaikan fisik, melainkan dilanjutkan dengan tahap pengukuran presisi, uji keselamatan menyeluruh, dan inspeksi lapangan berlapis. Standar keselamatan tertinggi menjadi acuan dalam memutuskan kelayakan jalur untuk dioperasikan kembali.
Kembalinya jalur Medan-Binjai memberikan dampak positif bagi operasional Divre I Sumatra Utara yang mengelola 77 perjalanan kereta setiap hari, termasuk layanan regional, bandara, dan barang. Pemulihan ini juga bagian dari kesiapan menghadapi Nataru 2025/2026 saat mobilitas meningkat. Bobby menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas yang bekerja dalam kondisi cuaca ekstrem dan waktu terbatas, memungkinkan jalur kembali aktif tepat waktu untuk menjaga ritme perjalanan dan distribusi logistik di Sumatra Utara.
(Redaksi)

