29 Oktober 2025 – Mimpi Al Nassr untuk melaju jauh di ajang Piala Raja Arab Saudi kembali pupus. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Al Awwal Stadium, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan harus menelan kekalahan menyakitkan 1-2 dari rival beratnya, Al Ittihad, yang bahkan bermain dengan sepuluh pemain sejak awal babak kedua.
Pertandingan Sarat Gengsi di Panggung Besar
Laga babak 16 besar Piala Raja Arab Saudi antara Al Nassr dan Al Ittihad selalu menjadi tontonan menarik. Dua klub besar ini dikenal memiliki sejarah rivalitas panjang, dan atmosfer panas sudah terasa bahkan sebelum peluit kick-off dibunyikan. Al Nassr tampil dengan kekuatan penuh, menurunkan Cristiano Ronaldo sebagai kapten, didukung Anderson Talisca, Sadio Mane, dan Angelo Gabriel di lini serang. Sementara Al Ittihad mengandalkan trio maut Karim Benzema, Moussa Diaby, dan Houssem Aouar di lini depan.
Sejak awal, pertandingan berjalan dengan tempo tinggi. Al Ittihad yang tampil lebih agresif langsung mengejutkan tuan rumah di menit ke-15. Moussa Diaby menusuk dari sisi kanan dan melepaskan umpan mendatar yang disambut Karim Benzema dengan penyelesaian tenang. Bola mengarah ke sudut bawah gawang tanpa bisa dijangkau kiper Nawaf Al Aqidi. Skor 1-0 untuk Al Ittihad.
Gol Balasan Al Nassr yang Tak Cukup
Tertinggal lebih dulu membuat Al Nassr meningkatkan tekanan. Ronaldo beberapa kali mencoba melepaskan tembakan jarak jauh, sementara pergerakan lincah Angelo Gabriel sering menjadi ancaman nyata di sisi sayap. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-30.
Angelo Gabriel memanfaatkan kemelut di depan gawang Al Ittihad dan melepaskan tendangan keras yang tak mampu dibendung kiper lawan. Gol tersebut menghidupkan kembali semangat para pemain Al Nassr dan membuat stadion bergemuruh.
Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Di penghujung babak pertama, Al Ittihad kembali unggul lewat gol indah Houssem Aouar. Menerima bola di dalam kotak penalti, gelandang asal Prancis itu menembak dengan kaki kanan dan menaklukkan Al Aqidi. Skor 2-1 menutup babak pertama untuk keunggulan tim tamu.
Al Ittihad Bermain 10 Pemain, Tapi Tetap Tangguh
Awal babak kedua membawa drama baru. Al Ittihad kehilangan satu pemain di menit ke-49 setelah bek Ahmed Al Julaydan diganjar kartu merah akibat pelanggaran keras terhadap Aiman Yahya. Situasi ini membuat Al Nassr memiliki keuntungan besar untuk membalikkan keadaan.
Sayangnya, keunggulan jumlah pemain tidak mampu dimanfaatkan dengan baik. Peluang terbaik datang di menit ke-53 ketika Cristiano Ronaldo berhasil lolos dari jebakan offside dan berhadapan langsung dengan kiper lawan. Namun, bola cungkilnya terlalu lemah dan mudah diamankan penjaga gawang Al Ittihad.
Setelah itu, serangan demi serangan Al Nassr terus digagalkan oleh pertahanan solid tim tamu. Benzema dan kawan-kawan menunjukkan disiplin tinggi meskipun bermain dengan sepuluh orang, sementara Al Nassr terlihat frustrasi dan kehilangan kreativitas di lini depan.
Kembali Terhenti di Babak 16 Besar
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-1 tidak berubah. Al Ittihad memastikan langkah ke babak perempat final Piala Raja Arab Saudi, sementara Al Nassr harus kembali menelan pil pahit tersingkir di babak 16 besar, sama seperti musim lalu.
Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Al Nassr yang telah berinvestasi besar dengan pemain bintang dunia seperti Ronaldo, Mane, dan Talisca. Meski menguasai jalannya pertandingan, mereka gagal menunjukkan efektivitas di depan gawang.
Sementara itu, bagi Al Ittihad, kemenangan ini menjadi bukti karakter kuat dan ketangguhan mental mereka. Bermain dengan sepuluh orang di kandang lawan bukanlah perkara mudah, namun mereka mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir.
Kini, sorotan tertuju kepada pelatih Al Nassr, Luis Castro, yang kembali gagal membawa timnya melangkah jauh di ajang bergengsi ini. Para pendukung mulai mempertanyakan arah permainan tim dan efektivitas strategi yang diterapkan, terutama ketika menghadapi tekanan besar di pertandingan penting.
Bagi Ronaldo dan rekan-rekannya, perjalanan masih panjang, namun kekalahan kali ini menjadi sinyal bahwa nama besar dan bintang kelas dunia saja tidak cukup tanpa konsistensi dan mental juara yang kuat. Sementara itu, Al Ittihad terus melaju dengan percaya diri, membawa semangat kemenangan menuju babak perempat final yang semakin mendebarkan. (Redaksi)

