24 Oktober 2025 – Menjaga kesehatan otak bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai khawatir akan gangguan ingatan, penurunan fokus, hingga risiko demensia. Gaya hidup sehat, olahraga, dan nutrisi seimbang menjadi bagian penting dalam mencegah penuaan otak. Namun, ada satu pertanyaan yang sering muncul. Minuman mana yang paling efektif membantu menjaga fungsi otak, teh hijau atau kopi?

Kedua minuman ini sama sama populer, sama sama kaya antioksidan, dan sama sama dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi. Meski begitu, manfaatnya ternyata tidak identik. Baik teh hijau maupun kopi memiliki cara kerja berbeda dalam mendukung kognisi dan menjaga otak tetap tajam.

Kopi dan Perannya dalam Menjaga Ketajaman Otak

Bagi sebagian besar orang, kopi adalah rutinitas pagi yang tidak tergantikan. Kandungan kafein di dalamnya terbukti mampu meningkatkan fokus, membuat tubuh lebih sigap, serta membantu otak bekerja lebih efisien. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dapat menurunkan penumpukan plak berbahaya di otak yang berkaitan dengan penuaan dan Alzheimer.

Kopi juga mengandung beragam senyawa bermanfaat seperti polifenol, antioksidan, trigonelin, dan senyawa bioaktif lain yang bersifat antiinflamasi serta neuroprotektif. Hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah wajar berpotensi menurunkan risiko penyakit Alzheimer hingga puluhan persen. Selain itu, beberapa riset juga menemukan hubungan positif antara kebiasaan minum kopi dengan penurunan risiko Parkinson.

Namun, konsumsi kopi berlebihan tetap perlu dihindari. Kopi dapat mengganggu penyerapan zat besi dan tidak cocok untuk beberapa kondisi medis tertentu. Karena itu, secangkir hingga dua cangkir kopi tanpa gula per hari dianggap sebagai batas ideal bagi sebagian orang.

Teh Hijau dan Efeknya pada Kognisi yang Lebih Stabil

Berbeda dengan kopi yang memberi efek kuat dalam meningkatkan kewaspadaan, teh hijau bekerja dengan cara yang lebih lembut dan stabil. Minuman ini mengandung L theanine yang membantu memberikan energi sekaligus rasa tenang. Ini membuat kinerja otak meningkat tanpa sensasi gelisah atau degup jantung yang terlalu cepat.

Konsumsi teh hijau secara rutin juga dikaitkan dengan menurunnya risiko penurunan kognitif pada usia lanjut. Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau per hari dianggap mampu membantu mempertahankan daya ingat dan keterampilan berpikir. Menariknya, peningkatan jumlah konsumsi hingga empat cangkir atau lebih tidak memberikan manfaat tambahan yang signifikan sehingga keseimbangan tetap menjadi kunci.

Jadi, Mana yang Lebih Baik?

Kopi unggul dalam hal meningkatkan fokus dan kewaspadaan dalam waktu singkat. Ini cocok bagi mereka yang membutuhkan dorongan energi untuk bekerja atau berpikir cepat. Sementara itu, teh hijau memberikan efek kognitif yang lebih stabil dan menenangkan, cocok untuk mereka yang ingin meningkatkan kesehatan otak jangka panjang tanpa efek samping berupa degup jantung meningkat atau kegelisahan.

Pada dasarnya tidak ada jawaban tunggal. Keduanya sama sama bermanfaat jika dikonsumsi secara bijak. Orang yang sensitif terhadap kafein bisa lebih memilih teh hijau, sementara individu dengan metabolisme kafein yang baik dapat menikmati kopi dalam batas wajar.

Baik teh hijau maupun kopi dapat menjadi pilihan minuman harian yang mendukung kesehatan otak. Kuncinya adalah keseimbangan, konsumsi tanpa gula berlebihan, dan tetap menerapkan pola hidup sehat. Jika ingin menjaga otak tetap tajam hingga usia lanjut, kombinasikan minuman kaya antioksidan ini dengan tidur cukup, olahraga teratur, serta asupan nutrisi yang seimbang. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *