Jakarta, 20 Agustus 2025 – Kinerja ekspor kopi nasional mendapat dorongan signifikan dari langkah efisiensi yang diterapkan IPC Terminal Petikemas (IPC TPK). Melalui penerapan Terminal Booking System (TBS) dan integrasi TOS Nusantara, perusahaan mampu mempercepat alur bongkar muat, sehingga volume ekspor kopi dari Lampung dan wilayah lain meningkat tajam.

Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, menegaskan bahwa transformasi digital menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan ekspor. “Selain TBS, IPC TPK juga mengembangkan berbagai inovasi digital, melalui TOS Nusantara yang mengintegrasi data pergerakan petikemas di bawah Pelindo Terminal Petikemas. Transformasi digital ini ditujukan agar layanan lebih cepat, transparan, dan mudah diakses pengguna jasa,” ujarnya.

Hingga Juli 2025, volume ekspor kopi melonjak 311 persen dibanding bulan sebelumnya, menjadi salah satu pendorong utama naiknya arus petikemas IPC TPK hingga 2.009.185 TEUs pada semester pertama 2025.

Efisiensi terminal tidak hanya mempercepat waktu tunggu truk, tetapi juga menekan konsumsi bahan bakar serta emisi karbon di area pelabuhan. Hal ini membuat proses ekspor lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

Selain kopi, kinerja petikemas juga didukung oleh ekspor karet dan impor pakan hewan, sehingga keseluruhan trafik meningkat 15 persen dibanding periode sama tahun lalu.

IPC TPK juga memperluas rute pelayaran, termasuk ke pasar internasional seperti Rusia, China, Oman, dan Papua Nugini, untuk memastikan komoditas kopi nasional dapat menjangkau pasar global secara cepat.

Kerja sama dengan pelayaran besar seperti Meratus Line dan MSC Line menjadi kunci kelancaran distribusi ekspor kopi. Kolaborasi ini memperkuat jaringan global IPC TPK.

Dengan langkah ini, IPC TPK menunjukkan bagaimana efisiensi dan digitalisasi terminal mampu mendorong pertumbuhan ekspor komoditas unggulan Indonesia secara berkelanjutan. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *