Jakarta, 20 Agustus 2025 – Pertumbuhan arus petikemas di IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) pada tahun 2025 tidak lepas dari meningkatnya aktivitas ekspor dan impor berbagai komoditas unggulan. Ekspor kopi dari Lampung melonjak hingga 311 persen, ekspor karet dari Sumatera Selatan naik 122 persen, sementara impor animal food supplement menanjak 405 persen. Kondisi ini menjadi pendorong utama peningkatan volume petikemas di berbagai terminal IPC TPK.

Selain itu, arus domestik dari dan ke Pontianak juga mencatat pertumbuhan signifikan, yakni 24 persen dibanding bulan sebelumnya. Lonjakan di berbagai komoditas ini menegaskan peran IPC TPK sebagai tulang punggung distribusi logistik nasional yang menopang aktivitas perdagangan, baik dalam negeri maupun ekspor.

Pada periode Januari–Juli 2025, IPC TPK mencatat arus petikemas sebesar 2.009.185 TEUs, naik 15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini merata di sejumlah wilayah, di antaranya Tanjung Priok 15,8 persen, Panjang 31,1 persen, Teluk Bayur 17,9 persen, Palembang 4 persen, dan Pontianak 6,8 persen.

“Kami akan terus berfokus pada peningkatan layanan, membuka layanan tambahan rute, serta digitalisasi sehingga pelabuhan semakin efisien,” kata Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (20/8).

Untuk menjaga momentum positif, IPC TPK menyiapkan berbagai strategi digitalisasi. Terminal Booking System (TBS) diterapkan guna mengatur kedatangan truk agar tidak terjadi penumpukan, sementara TOS Nusantara digunakan untuk mengintegrasikan data pergerakan petikemas.

Perusahaan juga menargetkan trafik petikemas hingga 3.504.423 TEUs dengan pendapatan Rp2,9 triliun sepanjang tahun 2025. Sejumlah inisiatif tambahan digulirkan, seperti pembangunan Container Scanner, penerapan Join Gate, serta peningkatan kompetensi SDM.

Selain fokus pada pertumbuhan kinerja, IPC TPK turut memperluas konektivitas dengan menambah 23 rute baru dalam tiga tahun terakhir. Tahun ini, kerja sama dengan Marsa Ocean Shipping, Meratus Line, Indo Container Line, dan MSC Line kembali membuka rute domestik dan internasional, termasuk ke China, Rusia, Oman, hingga Papua Nugini.

Selaras dengan kinerja operasional, IPC TPK juga memperkuat agenda keberlanjutan. Elektrifikasi peralatan bongkar muat, digitalisasi untuk menekan emisi, serta perluasan area hijau di terminal menjadi wujud komitmen perusahaan dalam menciptakan pelabuhan ramah lingkungan. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *