Jakarta, 9 September 2025 – Tingginya angka pernikahan usia anak di Nusa Tenggara Barat yang mencapai 14,96% mendorong PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menggelar program sosialisasi pencegahan di Pojok Literasi Askrindo, Desa Mertak, Lombok Tengah. Sebagai anggota Holding Asuransi dan Penjaminan IFG, Askrindo menunjukkan komitmen nyata dalam menanggulangi permasalahan sosial yang mengancam masa depan anak-anak Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung dengan mengangkat tema parenting ini berhasil menjangkau berbagai elemen masyarakat setempat. Para peserta yang hadir meliputi orang tua, guru pendidikan anak usia dini, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta generasi muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Kehadiran perwakilan Kementerian BUMN memberikan legitimasi yang kuat terhadap program keberlanjutan yang dijalankan Askrindo.

M Fankar Umran selaku Direktur Utama Askrindo menekankan bahwa program ini merupakan respons terhadap data mengkhawatirkan dari BPS. “Kami merancang kegiatan ini dalam beberapa sesi yang saling berkaitan, mulai dari edukasi langsung kepada anak-anak, pembekalan parenting untuk orang tua dan guru, hingga dialog interaktif dengan Komnas Perlindungan Anak,” jelasnya.

Kolaborasi lintas sektor yang melibatkan PAUD Inspirasi Indonesia dan Komnas Perlindungan Anak diharapkan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam mencegah praktik pernikahan dini. Program ini sejalan dengan upaya pencapaian SDGs nomor 3, 4, 5, dan 16 yang menjadi fokus pembangunan berkelanjutan Indonesia.

(Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *