Sistem Face Recognition Permudah Boarding Selama Libur Waisak 2025

Jakarta, 9 Mei 2025 — Selain memperkuat operasional kereta selama libur panjang Waisak, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga menghadirkan inovasi berbasis teknologi demi meningkatkan kenyamanan penumpang. Salah satu terobosan unggulan adalah penerapan sistem face recognition di sejumlah stasiun besar.
Inovasi ini memungkinkan proses boarding menjadi lebih cepat dan efisien. Penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket fisik atau e-ticket, karena sistem secara otomatis mengenali wajah penumpang dan mencocokkannya dengan data reservasi.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital yang terus diusung KAI dalam memberikan pelayanan yang modern, andal, dan bebas dari hambatan teknis.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan bahwa kehadiran sistem face recognition tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga mendukung efisiensi biaya operasional.
“Kami terus memantau perkembangan penjualan dan melakukan penyesuaian operasional bila diperlukan,” ujar Anne.
“Pelanggan juga kami imbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memilih jadwal alternatif agar perjalanan tetap lancar,” tambahnya.
Selama masa libur Waisak 2025, antusiasme masyarakat terhadap layanan kereta api sangat tinggi. Hingga 9 Mei 2025 pukul 09.00 WIB, penjualan tiket KA Jarak Jauh sudah mencapai 543.937 tiket atau 66% dari total kursi tersedia. Sementara KA Lokal telah terjual 89.073 tiket, setara 57% kapasitas.
Kehadiran teknologi boarding otomatis ini menjadi solusi tepat di tengah tingginya volume penumpang. Proses validasi tiket kini berlangsung lebih cepat, sehingga mengurangi antrean di stasiun dan membuat pengalaman perjalanan lebih menyenangkan.
Tidak hanya face recognition, KAI juga memastikan ruang tunggu, fasilitas stasiun, dan sarana operasional dalam kondisi terbaik. Semua ini merupakan bagian dari layanan prima selama momen liburan nasional.
Dengan pendekatan inovatif, KAI berharap penumpang merasa lebih nyaman dan percaya terhadap sistem layanan transportasi berbasis rel di Indonesia. (Redaksi)