9 September 2025 – Gempa bumi adalah bencana alam yang datang tanpa peringatan dan bisa menimbulkan kerusakan besar dalam hitungan detik. Bagi Indonesia, yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, ancaman gempa menjadi hal nyata, terutama dari deret megathrust yang membentang di sekitar Pulau Jawa. Dengan potensi gempa besar hingga magnitudo 9, mengetahui cara menyelamatkan diri saat guncangan terjadi sangat penting untuk keselamatan.

Saat gempa terjadi, tetap tenang menjadi langkah pertama yang paling krusial. Panik hanya akan memperlambat respon dan meningkatkan risiko cedera, sehingga fokus pada langkah-langkah keselamatan yang sudah dipelajari sebelumnya sangat membantu. Salah satu metode yang umum digunakan adalah “Drop, Cover, and Hold On”, yaitu menjatuhkan diri ke tanah, melindungi kepala di bawah meja atau furnitur kuat, dan memegang erat hingga guncangan berhenti. Penting juga untuk menjauh dari jendela, cermin, atau benda kaca lainnya yang mudah pecah, karena serpihan dapat menyebabkan cedera serius.

Selain itu, hindari berada di dekat dinding luar atau struktur bangunan yang lemah. Sebaliknya, carilah area di bawah balok struktural yang lebih kokoh. Jika tidak memungkinkan untuk keluar dari bangunan, berlindung di bawah meja, meja kerja, atau furnitur berat lainnya dapat melindungi dari benda yang jatuh. Bagi yang berada di luar ruangan saat gempa, segera menjauh dari gedung, tiang listrik, pohon besar, atau jembatan yang berpotensi roboh, dan pilih area terbuka yang aman.

Penggunaan lift harus dihindari karena gempa dapat menyebabkan lift macet atau kabel putus, sehingga tangga darurat menjadi pilihan lebih aman. Bagi yang sedang mengemudi, kurangi kecepatan dan berhenti di tempat aman, jauh dari jembatan, pohon, atau tiang listrik, lalu tetap di kendaraan sampai guncangan berhenti. Jika gempa terjadi di dekat pantai, segera menjauh dari laut dan menuju tempat yang lebih tinggi karena gempa di laut dapat memicu tsunami. Waspadai tanda-tanda alam, seperti suara gemuruh aneh atau air laut yang surut tiba-tiba, sebagai peringatan awal tsunami.

Mempersiapkan tas darurat berisi air, makanan kering, obat-obatan, senter, baterai cadangan, dan peta evakuasi sangat membantu dalam menghadapi situasi darurat. Saat tidak ada furnitur untuk berlindung, lindungi kepala dengan tangan, tas, bantal, atau buku tebal. Mengenali dan menghafal jalur evakuasi di rumah, kantor, atau tempat publik, serta melakukan latihan secara rutin, akan mempermudah evakuasi saat gempa terjadi.

Perhatikan juga rak buku, lemari, atau perabotan besar lainnya yang berpotensi roboh. Memasang pengikat perabot ke dinding dapat mengurangi risiko cedera. Gempa susulan biasanya mengikuti gempa utama dan bisa sama kuatnya, sehingga tetap waspada dan jangan terburu-buru kembali ke dalam bangunan sebelum memastikan aman.

Gempa bumi bisa terjadi kapan saja, dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah keselamatan ini, Kamu dapat lebih siap menghadapi gempa serta meminimalkan risiko cedera. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *