KAI Uji Akses Baru di Stasiun Tanjung Barat, Sambungkan Langsung ke Hunian Vertikal

0
WhatsApp-Image-2025-05-13-at-3.37.48-PM-2

Jakarta, 13 Mei 2025 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta melakukan uji coba akses langsung dari Apartemen Samesta Mahata ke Stasiun Tanjung Barat sejak Kamis (8/5), guna memperlancar arus penumpang dan memudahkan penghuni apartemen dalam menggunakan KRL Commuter Line.

Pengujian akses ini digelar selama dua jam pada pagi hari, yaitu pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, dan diharapkan dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih efisien bagi pengguna KRL, khususnya warga apartemen yang ingin menghindari antrean di pintu utama.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan bahwa pembangunan jalur khusus ini merupakan bagian dari inisiatif perusahaan dalam mendekatkan layanan transportasi publik ke pusat-pusat permukiman.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan kemudahan akses, seiring meningkatnya kebutuhan transportasi berbasis rel,” ujar Anne.

KAI mencatat pertumbuhan signifikan pada layanan KRL Commuter Line lintas Bogor. Pada 2025 ini, jumlah perjalanan ditingkatkan menjadi 392 dari 384 perjalanan pada tahun 2024. Ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pengguna dan mendorong minat masyarakat beralih ke transportasi umum.

“Sepanjang 2025, jumlah perjalanan KRL Bogor Line meningkat dari 384 perjalanan pada 2024 menjadi 392 perjalanan, mencerminkan pertumbuhan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi massal yang cepat dan terjangkau. Akses baru ini diharapkan dapat memperlancar pergerakan penumpang, khususnya dari kawasan hunian yang terintegrasi langsung dengan stasiun, sekaligus mengurangi beban kepadatan di pintu utama pada jam sibuk,” jelas Anne.

Selama masa uji coba, pengguna mencatat waktu tempuh sekitar enam menit dari peron ke area apartemen melalui akses baru tersebut. Meskipun ada tambahan waktu, pengguna menyebut jalur ini lebih nyaman karena menghindari kepadatan antrean penumpang.

Stasiun Tanjung Barat sendiri mencatat tren peningkatan pengguna dari tahun ke tahun. Pada 2023, volume pengguna mencapai 4,28 juta dan meningkat menjadi 5,07 juta pada 2024. Dalam empat bulan pertama 2025, lebih dari 1,6 juta orang telah menggunakan layanan di stasiun tersebut.

Namun, pengguna juga mengeluhkan soal eskalator yang sempat tidak berfungsi saat jam padat. KAI langsung menurunkan petugas teknis untuk mengatasi kendala tersebut.

“Di sisi lain, KAI mencatat adanya gangguan teknis pada escalator yang sempat tidak berfungsi saat jam sibuk. Petugas teknis segera melakukan penanganan di lapangan, dan KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Peningkatan keandalan fasilitas akan menjadi prioritas dalam penyempurnaan tahap selanjutnya,” tukas Anne.

Data menunjukkan, volume penumpang di lintas Bogor semakin meningkat. Hingga April 2025, tercatat 5,79 juta penumpang melakukan tap in dan 5,75 juta tap out. Jumlah ini menunjukkan tren kenaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sebagai perbandingan, pada tahun 2024 Bogor Line mencatat 17.124.802 gate in dan 17.276.284 gate out, meningkat dari total volume penumpang sebanyak 15.530.705 pada tahun 2023. Kenaikan dua tahun berturut-turut ini mencerminkan tren mobilitas masyarakat yang semakin bergantung pada moda transportasi massal berbasis rel di area ini,” kata Anne.

Anne menekankan bahwa upaya kecil namun tepat sasaran seperti pembangunan akses langsung ini mampu menciptakan dampak positif besar terhadap kenyamanan pengguna layanan KAI.

“Bagi KAI, peningkatan layanan tidak selalu harus diwujudkan melalui ekspansi besar, melainkan lewat langkah-langkah yang terukur, berbasis data, dan berangkat dari aspirasi pelanggan,” tutup Anne. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *